Saya mau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja seperti ketika kita mendapatkan bantuan dari sesama manusia cuma berbeda bentuknya. Kecuali kalo kita menyembah jin maupun kekuatannya..Tolong berikan penjelasan mengenai hal ini agar pemahaman saya bertambah baik. Terima kasih
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Agus yang dimuliakan Allah swt
Yang pertama bahwa berinteraksi atau bergaul dengan jin merupakan
sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu
keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan
tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka (jin),
sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah
kepada hamba-hamba-Nya,”Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku
seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan
menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa
yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar
menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu
penjelasan.” (HR. Muslim)
Walaupun diantara golongan jin ada yang beriman dan muslim
sebagaimana diantara mereka juga ada yang kafir dan fasiq namun
ketidaknampakan mereka dihadapan manusia menjadikan ketidaktentraman
manusia terhadap siapa pun diantara mereka (jin) dan menjadikan manusia
khawatir dengan tipu daya mereka, khususnya saat tersebar luasnya
kebodohan, bid’ah yang mengantarkan kepada kemusyrikan, dan pada umumnya
menjatuhkan kebanyakan manusia kedalam apa-apa yang diharamkan kemudian
tidaklah banyak bermanfaat bagi mereka kecuali sedikit sekali, firman
Allah swt :
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Artinya : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin :
6)
Untuk itu fatwa ahli ilmu mengharamkan adanya saling memberikan
dengan jin dan bergaul dengan mereka secara mutlak—baik terhadap jin
yang mukmin maupun kafir diantara mereka—dan yang penting adalah tidak
menggampangkan permasalahan ini serta sebagai tindakan preventif dari
terbukanya pintu fitnah dan kecemasan, dan memelihara hati manusia untuk
tetap terisi oleh fitrah imaniyah.
Didalam al Mausu’ah al Fiqhiyah (14/18) : “Adapun meminta pertolongan
kepada selain Allah swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta
pertolongan kepada jin maka hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan
kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah ta’ala :
Artinya : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin :
6)
Syeikh al Albani didalam kitabnya “As Silsilah ash Shahihah” (pada
hadits no. 2760) mengatakan,”Dan sisi ini, sebagian orang secara
demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan
“Dokter Rohani” baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan
kawannya dari golongan jin—sebagaimana pernah dilakukan pada masa
jahiliyah—atau dengan cara yang saat ini dikenal dengan menghadirkan
arwah, dan sejensinya, menurutku, “Hipnotis”, maka sesungguhnya itu
semua merupakan sarana yang tidak disyariatkan karena hal itu kembali
kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan
orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan didalam Al Qur’an al Karim :
Artinya : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin :
6)
Sebagian orang yang melakukan permintaan bantuan kepada golongan jin
beranggapan bahwa mereka meminta pertolongan kepada jin-jin yang sholeh
diantara mereka maka ini adalah anggapan yang tidak betul, karena mereka
tidaklah mungkin—umumnya—bercampur dan berinteraksi dengan jin-jin itu
sehingga dapat menyingkap kesalehan atau kerusakan mereka. Kita
mengetahui melalui pengalaman bahwa kebanyakan diantara manusia yang
memiliki pertemanan yang kuat dengan jin-jin ternyata pada akhirnya anda
mendapatkan kejelasan bahwa jin-jin itu bukanlah termasuk dari yang
shaleh, firman Allah swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ
وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا
وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya : “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak
memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At Taghabun : 14), ayat ini
membicarakan tentang manusia yang nampak lantas bagaimana terhadap jin
yang kata Allah swt :
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
Artinya : “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf : 27).
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar